Buku Panduan Penilaian Karakter Kemendikbud 2019
Pada kesempatan artikel ini Admin akan membagikan salah satu file buku dalam bentuk Pdf yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Bagi Anda Bapak dan Ibu Guru tentunya akan sangat membutuhkan buku penilaian karakter ini. Buku yang Admin bagikan ini bersumber dari kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2019. Selengkapnya mengenai file buku tersebut dapat Anda simak dan download pada link dibawah ini. Berikut sekilas pembahasan :
Buku Penilaian Karakter disusun untuk membantu pendidik dan sekolah dalam melakukan penilaian karakter peserta didik dengan tujuan memantau, mngembangkan dan menguatkan karakter. Oleh karena lingkup karakter yang luas, dalam buku ini diberikan contoh bagaimana suatu karakter dapat dinilai dengan menggunakan indikator perilaku. Buku ini diharapkan memberi inspirasi bagaimana penilaian karakter yang bermanfaat dapat dilakukan. Sekolah dapat menggunakan contoh yang diberikan buku ini atau mengembangkan dan menyusun pedoman penilaian karakter yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan situasi sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab. Delapan belas nilai tersebut dapat dikristalisasi menjadi lima nilai utama karakter yaitu: (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri, (4) integritas, dan (5) gotong royong.
Pendidikan karakter merupakan proses pembiasaan yang membutuhkan waktu lama, berkesinambungan, terpadu, dan komprehensif di dalam kelas dan kegiatan ekstrakurikuler (Kirschenbaum, 1995:8). Oleh karena itu, pendidikan karakter seharusnya memadukan unsur hidden curriculum dengan academic curriculum. Hidden curriculum meliputi keteladanan pendidik, hubungan peserta didik dengan pendidik/staf sekolah/peserta didik lain, hubungan pendidik dengan staf sekolah, keberagaman peserta didik, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, pengelolaan lingkungan sekolah, dan kebijakan disiplin. Sementara itu, academic curriculum meliputi berbagai mata pelajaran dan program-program ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Oleh karena itu, tujuan penilaian karakter yang utama bukan untuk memberi nilai terhadap karakter peserta didik, tetapi untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan karakter peserta didik sehingga usaha untuk pengembangan atau penguatan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan tepat.
Di dalam buku ini diberikan contoh perilaku yang bisa diamati dan indikator untuk lima karakter utama yang dinilai dan rubrik penilaian yang menggambarkan tahapan capaian atau perkembangan peserta didik untuk karakter yang dinilai. Untuk jenjang pendidikan yang berbeda, perilaku yang diamati dan indikator dapat berbeda. Sebagai contoh untuk mandiri, perilaku yang diamati pada peserta didik SD berbeda dengan peserta didik SMP atau SMA. Rubrik penilaian menggambarkan empat tahapan, yaitu :
1) Memerlukan Bimbingan -MB, 2) Mulai Berkembang - MBK, 3) Berkembang - B, dan 4) Membudaya - M). Tahapan yang menjadi tujuan adalah Membudaya, yang menunjukkan kematangan untuk suatu karakter. Peserta didik yang belum mencapai tahap Membudaya, perlu mendapat perhatian dan perlakuan untuk pembinaan agar mencapai tahapan tersebut.
Dalam buku ini, untuk tiap karakter utama diwakili oleh beberapa aspek atau nilai. Sebagai contoh Integritas diwakili oleh Kejujuran dan Disiplin; Religius diwakili oleh Beribadah dan Ajaran agama; Nasionalis diwakili oleh Toleransi, Semangat Kebangsaan, dan Peduli Lingkungan; Mandiri diwakili oleh Rasa Ingin Tahu, Bekerja Keras dan Tanggung Jawab; dan Gotong Royong diwakili oleh Kerjasama, Komunikasi, dan Ketulusan. Pada tiap aspek terdapat contoh perilaku yang diamati. Aspek atau nilai yang mencerminkan lima karakter dalam buku ini hanya merupakan contoh sehingga sekolah atau pendidik dapat menambahkan aspek atau nilai lain yang dipandang sesuai. Sekolah juga dapat menambahkan atau mengembangkan karakter lain yang dipandang lebih sesuai dengan visi dan misi sekolah sehingga karakter yang dibina lebih khas. Demikian pula untuk perilaku yang diamati, masih dimungkinkan untuk menambah atau menyesuaikan dari yang ada dalam buku ini.
Thomas Lickona (2005) menyatakan bahwa karakter yang baik terbentuk dari pengetahuan tentang kebaikan, keinginan terhadap kebaikan, dan berbuat kebaikan. Untuk membangun karakter yang baik, diperlukan pembiasaan dalam pemikiran, pembiasaan dalam hati, dan pembiasaan dalam tindakan. Proses pembiasaan ini dapat dilakukan sejak masa anak-anak hingga dewasa.
2. Dilakukan untuk keberhasilan proses pembelajaran, penilaian sebagai dan untuk pembelajaran (Assessment as learning and for learning).
3. Multidata, menggunakan banyak cara untuk mendeskripsikan karakter peserta didik serta berbagai sumber informasi, baik primer maupun sekunder.
4. Lintas mata pelajaran, memandang karakter peserta didik sebagai satu kesatuan utuh sebagai pengalaman belajar lintas mata pelajaran.
5. Edukatif, memiliki fungsi mendidik, membina, mengembangkan karakter positif peserta didik, dan tidak bersifat menghukum.
6. Bersistem, terpadu dengan program sekolah, melibatkan semua unsur satuan pendidikan, yaitu tenaga pendukung (satpam, petugas kebersihan, dll) pendidik, peserta didik, kepala sekolah, dan orang tua.
7. Berkesinambungan, merupakan hasil belajar yang terus dikembangkan
1) Religius, mencerminkan keberimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Nasionalis, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
3) Mandiri, tidak bergantung kepada orang lain dan mempergunakan tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
4) Gotong royong, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.
5) Integritas, upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Itulah sekilas yang dapat Admin tuliskan pada kesempatan artikel ini mengenai penilaian karakter, selengkapnya mengenai pembahasan isi dari buku tersebut dapat Bapak dan Ibu download pada link dibawah ini :
LINK Buku Panduan Penilaian Karakter Kemendikbud 2019
Buku Penilaian Karakter disusun untuk membantu pendidik dan sekolah dalam melakukan penilaian karakter peserta didik dengan tujuan memantau, mngembangkan dan menguatkan karakter. Oleh karena lingkup karakter yang luas, dalam buku ini diberikan contoh bagaimana suatu karakter dapat dinilai dengan menggunakan indikator perilaku. Buku ini diharapkan memberi inspirasi bagaimana penilaian karakter yang bermanfaat dapat dilakukan. Sekolah dapat menggunakan contoh yang diberikan buku ini atau mengembangkan dan menyusun pedoman penilaian karakter yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan situasi sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab. Delapan belas nilai tersebut dapat dikristalisasi menjadi lima nilai utama karakter yaitu: (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri, (4) integritas, dan (5) gotong royong.
Pendidikan karakter merupakan proses pembiasaan yang membutuhkan waktu lama, berkesinambungan, terpadu, dan komprehensif di dalam kelas dan kegiatan ekstrakurikuler (Kirschenbaum, 1995:8). Oleh karena itu, pendidikan karakter seharusnya memadukan unsur hidden curriculum dengan academic curriculum. Hidden curriculum meliputi keteladanan pendidik, hubungan peserta didik dengan pendidik/staf sekolah/peserta didik lain, hubungan pendidik dengan staf sekolah, keberagaman peserta didik, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, pengelolaan lingkungan sekolah, dan kebijakan disiplin. Sementara itu, academic curriculum meliputi berbagai mata pelajaran dan program-program ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Penilaian Karakter
Pada hakikatnya pendidikan karakter bertujuan menanamkan nilai-nilai dan mengembangkan sikap dan perilaku yang baik untuk membentuk karakter peserta didik di sekolah. Dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan dukungan keluarga peserta didik untuk penerapan di luar sekolah.Oleh karena itu, tujuan penilaian karakter yang utama bukan untuk memberi nilai terhadap karakter peserta didik, tetapi untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan karakter peserta didik sehingga usaha untuk pengembangan atau penguatan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan tepat.
Tujuan dan Ruang Lingkup Penilaian Karakter
Sejalan dengan tujuan penilaian karakter untuk memperoleh informasi perkembangan karakter peserta didik, diperlukan acuan berkaitan dengan karakter yang perlu dikembangkan atau dikuatkan dan bagaimana penilaian dilakukan untuk mencapai karakter yang diharapkan. Buku ini menyajikan contoh penilaian terhadap lima karakter utama.Di dalam buku ini diberikan contoh perilaku yang bisa diamati dan indikator untuk lima karakter utama yang dinilai dan rubrik penilaian yang menggambarkan tahapan capaian atau perkembangan peserta didik untuk karakter yang dinilai. Untuk jenjang pendidikan yang berbeda, perilaku yang diamati dan indikator dapat berbeda. Sebagai contoh untuk mandiri, perilaku yang diamati pada peserta didik SD berbeda dengan peserta didik SMP atau SMA. Rubrik penilaian menggambarkan empat tahapan, yaitu :
1) Memerlukan Bimbingan -MB, 2) Mulai Berkembang - MBK, 3) Berkembang - B, dan 4) Membudaya - M). Tahapan yang menjadi tujuan adalah Membudaya, yang menunjukkan kematangan untuk suatu karakter. Peserta didik yang belum mencapai tahap Membudaya, perlu mendapat perhatian dan perlakuan untuk pembinaan agar mencapai tahapan tersebut.
Dalam buku ini, untuk tiap karakter utama diwakili oleh beberapa aspek atau nilai. Sebagai contoh Integritas diwakili oleh Kejujuran dan Disiplin; Religius diwakili oleh Beribadah dan Ajaran agama; Nasionalis diwakili oleh Toleransi, Semangat Kebangsaan, dan Peduli Lingkungan; Mandiri diwakili oleh Rasa Ingin Tahu, Bekerja Keras dan Tanggung Jawab; dan Gotong Royong diwakili oleh Kerjasama, Komunikasi, dan Ketulusan. Pada tiap aspek terdapat contoh perilaku yang diamati. Aspek atau nilai yang mencerminkan lima karakter dalam buku ini hanya merupakan contoh sehingga sekolah atau pendidik dapat menambahkan aspek atau nilai lain yang dipandang sesuai. Sekolah juga dapat menambahkan atau mengembangkan karakter lain yang dipandang lebih sesuai dengan visi dan misi sekolah sehingga karakter yang dibina lebih khas. Demikian pula untuk perilaku yang diamati, masih dimungkinkan untuk menambah atau menyesuaikan dari yang ada dalam buku ini.
Pengertian Karakter
Karakter adalah pola perilaku yang bersifat individual mengenai keadaan moral seseorang. Secara umum 'karakter' dapat diartikan sebagai suatu kualitas moral dan perilaku pribadi seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain (Homiak,2007).Kevin Ryan dan Karen Bohlin (2000) memandang karakter sebagai kebiasaan atau kecenderungan seseorang ketika memberi respon perilaku terhadap keinginan, tantangan, dan kesempatan yang dihadapi. Hal yang sama juga diungkapkan Jack Corley dan Thomas Phillip dalam Samami (2017) yang menyatakan bahwa karakter sebagai sikap, kebiasaan, dan seseorang yang memungkinkan dan memudahkan tindakan moral. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bersikap maupun bertindak.Thomas Lickona (2005) menyatakan bahwa karakter yang baik terbentuk dari pengetahuan tentang kebaikan, keinginan terhadap kebaikan, dan berbuat kebaikan. Untuk membangun karakter yang baik, diperlukan pembiasaan dalam pemikiran, pembiasaan dalam hati, dan pembiasaan dalam tindakan. Proses pembiasaan ini dapat dilakukan sejak masa anak-anak hingga dewasa.
Prinsip penilaian karakter sebagai berikut:
1. Terintegrasi dengan aktivitas belajar peserta didik sehari-hari dalam pembelajaran, baik di kelas maupun di lingkungan sekolah.2. Dilakukan untuk keberhasilan proses pembelajaran, penilaian sebagai dan untuk pembelajaran (Assessment as learning and for learning).
3. Multidata, menggunakan banyak cara untuk mendeskripsikan karakter peserta didik serta berbagai sumber informasi, baik primer maupun sekunder.
4. Lintas mata pelajaran, memandang karakter peserta didik sebagai satu kesatuan utuh sebagai pengalaman belajar lintas mata pelajaran.
5. Edukatif, memiliki fungsi mendidik, membina, mengembangkan karakter positif peserta didik, dan tidak bersifat menghukum.
6. Bersistem, terpadu dengan program sekolah, melibatkan semua unsur satuan pendidikan, yaitu tenaga pendukung (satpam, petugas kebersihan, dll) pendidik, peserta didik, kepala sekolah, dan orang tua.
7. Berkesinambungan, merupakan hasil belajar yang terus dikembangkan
Komponen Karakter : Aspek/Nilai Utama dan Indikator Perilaku
Untuk dapat melakukan penilaian perlu ditentukan karakter apa yang akan dibangun dan aspek/nilai apa yang sesuai untuk mewakili karakter tersebut . Pada buku ini, lima karakter utama : Religius, Integritas, Mandiri, Nasionalis, dan Gotong Royong, yang akan menjadi acuan untuk pembinaan. Pengertian lima karakter utama tersebut sebagai berikut :1) Religius, mencerminkan keberimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Nasionalis, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
3) Mandiri, tidak bergantung kepada orang lain dan mempergunakan tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
4) Gotong royong, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.
5) Integritas, upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Itulah sekilas yang dapat Admin tuliskan pada kesempatan artikel ini mengenai penilaian karakter, selengkapnya mengenai pembahasan isi dari buku tersebut dapat Bapak dan Ibu download pada link dibawah ini :
LINK Buku Panduan Penilaian Karakter Kemendikbud 2019
0 Response to "Buku Panduan Penilaian Karakter Kemendikbud 2019"